
Hai, kamu! Pernah nggak sih, pas lagi *scrolling* LinkedIn, ngeliat email orang yang depannya keren abis, kayak "nama.belakang@perusahaan.com," terus dalam hati mikir, "Gue kapan ya bisa kayak gitu?" Atau mungkin, kamu udah capek ditanyain, "Ini emailnya yang bener yang mana sih? Antara alay_imut99@yahoo.com, kucinggarong@gmail.com, atau princessleia@rocketmail.com?" (No offense ya, kita semua pernah muda dan labil kok!).
Ngaku deh, pasti pernah kan merasa kurang pede pas ngirim CV atau proposal bisnis pakai email yang... yah, gitu deh. Ibarat kata, kayak mau ketemu calon mertua tapi masih pakai kaos oblong bolong-bolong. Kesan pertama memang penting, dan alamat email itu salah satu gerbangnya! Bayangin aja, email dengan domain sendiri itu kayak kamu dateng kondangan pakai jas rapi, bukan pakai celana kolor!
Dan jujur aja, punya email dengan domain sendiri itu bukan cuma soal gaya-gayaan doang. Ini soal profesionalisme, branding, dan kepercayaan! Lebih meyakinkan mana coba, nerima email penawaran investasi dari "investasi_cepat_kaya@gmail.com" atau "info@perusahaaninvestasi.com"? Jelas beda kelas, kan?
Dulu, bikin email dengan domain sendiri itu kayak mau bikin roket, ribetnya minta ampun. Harus ngerti hosting, domain, setting DNS, dan seabrek istilah teknis lainnya yang bikin kepala pusing. Tapi, tenang! Sekarang udah era digital, semua serba instan kayak mie rebus. Kamu nggak perlu jadi anak IT buat punya email profesional impian!
Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas step-by-step cara bikin email dengan domain sendiri, dari A sampai Z. Dijamin, setelah baca artikel ini, kamu bukan cuma bisa punya email keren, tapi juga bisa pamer ke temen-temen dan bikin mereka iri! Siap untuk mengubah alamat emailmu dari "sesuatu banget" menjadi "sesuatu yang profesional banget"? Yuk, lanjut baca! Dijamin nggak nyesel, deh! (kecuali kamu emang lebih suka pakai email alay_imut99@yahoo.com, yaudah, nggak maksa kok... tapi tetep lanjut baca aja, siapa tau berubah pikiran!).